
Syarat pertama modifikasi ke sistem kelistrikan fullwave adalah:
kawat kumparan stator (spul) pada alternator TIDAK BOLEH ada yang terhubung ke ground (earthing). Jadi, semua ujung kawat kumparan (output) HARUS nancep LANGSUNG ke Regulator sebagai “AC_INPUT”.
Pada kebanyakan motor bebek/matik dengan sistem kelistrikan
halfwave, salah satu output stator terhubung ke ground … baik secara
langsung atau melalui kabel ground.
yang secara elektrik di-skema-kan seperti ini …
Sesuai syarat, ujung kawat yang terhubung ke ground harus dicabut/diangkat dari ground.
Ujung kawat yang telah dicabut tadi, kemudian disambung dengan kabel
baru sebagai input AC menuju regulator fullwave. Sesuai panjang kabel
agar bisa terpasang pada regulator.
Dan jika ada, output lampu juga dicabut (dari tab stator atau dari soket stator), karena nggak dipakai. Dengan begitu seluruh kumparan bakal digunakan sebagai input AC menuju regulator fullwave.
Dan jika ada, output lampu juga dicabut (dari tab stator atau dari soket stator), karena nggak dipakai. Dengan begitu seluruh kumparan bakal digunakan sebagai input AC menuju regulator fullwave.
Secara simbolik, modifikasi stator digambarkan seperti ini:
Jika sudah, cek lagi dengan multimeter digital … set ke mode “continuity”, colok probe merah ke salah satu output stator dan probe hitam ke bodi stator. Multimeter harus tidak berbunyi menandakan kawat kumparan tidak lagi terhubung dengan ground.
Syarat kedua modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah:
Menggunakan regulator yang emang didesain untuk mengkonversikan listrik AC ke DC secara fullwave. Regulator fullwave minim punya dua input AC (1-phase) atau tiga input AC (3-phase). Contoh yang saya gunakan adalah Regulator 1-phase milik Honda Tiger:
Pastikan regulator baru tersebut tertempel erat pada rangka motor. Fungsinya agar panas yg dihasilkan regulator bisa tersebar baik dan agar aman dari air yang dapat menyebabkan korsleting klistrikan anda.
Syarat ketiga modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah:
Instalasi ulang jalur-jalur kabel … nggak banyak, cuma antara stator dan regulator doang

Seperti pada skema, pin#2 regulator harus terhubung ke jalur output kontak. Fungsi untuk memonitor voltase drop dijalur tersebut dan mengatur besaran output stator. Tanpa itu, voltase output bisa berlebih dan aki beresiko over-charge.
————
Jadi, pada dasarnya, modifikasi sistem kelistrikan fullwave adalah sama tuk berbagai tipe sepeda motor … bedanya paling banter cuma terletak pada desain stator dan warna kabel doang 
Nah, yang punya niat tuk modifikasi sistem kelistrikan motornya, baca dan simak artikel ini baik-baik … cetak ke kertas kalo perlu. Karena artikel-artikel berikutnya kemungkinan cuma nunjukin posisi ground stator aja

————
Apakah setelah modip harus ganti aki berkapasitas gede?Tergantung kebutuhan… Fungsi aki nggak beda ama batere cas (chargeable battery) … bisa nyimpan dan bisa nyuplai listrik dalam durasi yang relatif lama. Yang jelas keberadaan aki adalah WAJIB! Meski kerjanya bisa dibilang nggak 100% kontinyu. Pada saat putaran mesin rendah atau berhenti, ada kalanya voltase_output_regulator lebih rendah daripada voltase_output_aki. Pada kondisi ini aki menjadi suplier listrik ke beban-beban listrik seperti lampu, klakson, starter elektrik, dll. Pada saat putaran mesin meningkat, hingga voltase_output_regulator lebih tinggi daripada voltase_output_aki, maka aki “berhenti” menyuplai listrik, karena potensial listriknya lebih rendah daripada potensial listrik dari regulator — sama kayak air, listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah — sehingga pada kondisi ini listrik disuplai oleh alternator (setelah dikonversi & dilimit oleh regulator), sementara aki berfungsi sebagai buffer, beban, dan referensi voltase bagi regulator.
Jadi, tergantung apakah motormu lebih sering dipake nangkring atau jalan (dengan berbagai pernak-pernik listrik menyala) …
Apakah setelah modip bisa pasang macam-macam aksesoris listrik?
Ini bukan cheat “godmode” … semua ada batasnya. Modifikasi fullwave bukan berarti motormu bisa suplai listrik tanpa batas. Jadi, pinter-pinterlah memilih & memasang pernak-pernik elektrik di motor … sesuaikan fungsinya dan efisiensinya. Kalo ada yang lebih irit, ngapain pilih yang boros? Kalo lampu rem dengan LED bisa keliatan dari jarak 50-100m, ngapain musti pake bohlam yang boros energi? Kalo dengan headlamp 35W~55W bisa ngeliat jalanan dengan jelas ngapain pake lampu 100W?
Apakah dengan aki standar berpotensi overcharge?
Yang ngatur charging itu REGULATOR

keren mas...mau aku jadiin sumber di web aku ya
BalasHapusgan regulator itu kata lainnya dari kiprok ya?
BalasHapusitu harus bongkar mesin kalau mau ganti buat GL Max?
Kalau di vespa bisa gak untuk pengecharge aki aja , tidak untuk fullwave?
BalasHapusKalau di vespa bisa gak untuk pengecharge aki aja , tidak untuk fullwave?
BalasHapusMantap mas, penjelasannya mudah dimengerti bahkan untuk org yg awam dlm hal elektronika seperti saya😂😂..
BalasHapusSelamat malam Han, saya memeliki motor Gl pro cdi standard pengapian nya 6 volt, yg saya keluhkan ingin merubah pengapian 6 volt menjadi 12 volt, apakah pemakaian sistem Full wave tersebut, sudah bisa Ya gan.
BalasHapus